Nama : Ilmi Nuriyah
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Semester : 2-A
MANAJEMEN DIRI SENDIRI
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus, dan mengelola. Sedangkan menurut istilah Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses permanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen dalam artian luas mencakup Manajemen diri. Manajemen diri dilakukan karena manusia terdiri atas dua macam kerangka dasar yang saling terhubung yakni jasmani dan rohani. Jasmani manusia terdiri atas susunan organ tubuh yang fungsional baik yang berada didalam maupun diluar. Manusia memiliki organisme fungsional yang sifatnya visual seperti alat panca indera dan pusat kesadaran dan rasa yakni ruh. Keduanya mengikuti hukum fisikal dan metafisikal yang ditata sedemikian rupa oleh tuhan. Demikian pula, fungsi saraf sensorik otak manusia dan kesadaran ruhiyahnya. Akan tetapi, setiap susunan organisme dan fungsi-fungsi vital kehidupan manusia membutuhkan pengelolaan atau pengaturan yang sinergis, seperti halnya organisasi. Oraganisasi inilah yang dimaksud manajemen diri. Misalnya, pengaturan pola makan, pengaturan pola aktifitas sehari-hari, pengaturan berfikir dan berprilaku, pengaturan berinteeraksi dengan orang lain, dan sebagainya yang membutuhkan ilmu pengetahuan. Manusia sebagai raga dan jiwa merupakan pusat lahirnya berbagai ilmu pengetahuan, tidak terkecuali ilmu manajemen.
Manajemen diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola dirinya secara fisik emosi pikiran jiwa dan spiritual sehingga dia mampu mengelola orang lain dan berbagai sumber daya untuk mengendalikan maupun menciptakan realitas kehidupan sesuai dengan misi dan tujuan hidupnya.
Sedangkan soekadji berpendapat bahwasannya manajemen diri adalah suatu prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau menata tingkah lakunya sendiri prosedur ini melibatkan subjek dalam beberapa tahap yaitu:
Menentukan sasaran tingkah laku yang hendak dicapai.
Memonitor tingkah laku dengan cara menentukan sendiri prosedur yang hendak dicapai untuk memenuhi perkembangan yang sudah tercapai.
Menurut para ahli majemen diri adalah kemampuan untuk megatur emosi, pikiran, dan perilaku seseorang dalam situasi yang berbeda secara efektif dalam mengelola stres, mengendalikan impuls, dan memotivasi diri sendiri.
Jadi dapat saya simpulkan bahwasannya manajemen diri merupakan kegiatan mengatur segala aspek dalam diri sendiri yang memiliki tujuan orientasi kedepan.
Di dalam segala aspek kehidupan, pasti memerlukan sebuah tindakan manajemen yang harus diaplikasikan terhadap kehidupan agar memiliki nilai orientasi yang baik. Seorang pemimpin dikatakan sukses apabila dapat menerapkan manajemen yang baik, dan memiliki dampak positif bagi dirinya maupun orang lain. Sebelum memanajemen orang lain, seorang pemimpin tentunya harus memanajemen dirinya terlebih dahulu. Jika dilogikakan, bagaimana mungkin orang yang tidak bisa memanajemen diri sendiri bisa memanajemen orang lain, atau bahkan memanajemen sesuatu yang bersifat skalanya makro, tentunya sangat mustahil bukan? Oleh sebab itu sangat penting memanajemen diri sendiri sebelum memanajemen orang lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan manajemen diri sendiri yang saya terapkan didalam diri saya:
1. Penetapan jadwal harian kegiatan sehari-hari
Kegiatan sehari-hari perlu juga dimanajemen agar dapat menimbulkan keteraturan hidup yang memiliki nilai guna, baik itu masa sekarang ataupun masa depan. Manajemen diri ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar dapat memberikan efek yang positif. Dalam proses manajemen diri, tentu banyak hambatan yang akan dialami, mulai dari malas, godaan ajakan teman, dan masih banyak lagi. Kunci agar selau istiqomah dalam melakukan manajemen diri adalah dengan cara menentukan target kedepan yang harus dicapai. Serta kalian harus mempunyai rasa bahwasannya kalian harus berubah dari kebiasan buruk kalian.
2. Pengendalian emosi.
Orang yang hebat bukanlah orang yang selalu terlihat benar dan setiap perkataanya selalu anggap di lingkungan masyarakat. Orang hebat adalah orang yang mampu mengendaikan emosinya, karna seberat beratnya musuh, yaitu adalah diri sendiri. Perang dengan orang lain lebih gampang, karena objeknya nyata, tetapi bagaimana jika musuhnya adalah diri sendiri (emosi). Itulah, makanya perlu dilakukan pengendalian diri sendiri, agar tidak mudah terbawa emosi.
3. Motivasi diri sendiri
Motivasi merupakan hal yang tak kalah penting dari manajemen diri. Dengan motivasi, diharapkan individu akan lebih semangat dalam menjalankan proses manajemen dirinya sendiri. Oleh karena itu perlu adanya motivator yang dapat dijadikan sebagai penasihat diri. Motivator bukan berarti mengacu pada objek lain, tetapi diri sendiri juga bisa sebagai motivator diri sendiri. Banyak hal yang bisa dijadikan sebagai motivasi, sebagai contohnya orang tua bisa dijadikan sebagai motivasi dalam memberikan semangat terhadap diri kita.
4. Mengatur pola hidup
Pola hidup yang semestinya wajib kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya pola hidup yang teratur dapat membawa perubahan yang besar pada diri kita. Contoh sederhananya yaitu mengatur time tidur, pola tidur yang cukup juga penting dalam menunjang kehidupan yang teratur. Kalau seseorang kurang tidur, maka akan berdampak pada kegiatan yang akan dijalaninya esok hari. Begitupula jika sebaliknya seseorang akan mengalami pusing bila terlalu lama tidur. Oleh sebab itu, mengatur pola hidup sehat sangat perlu dalam proses manajemen diri.
Diatas adalah beberapa manajemen diri yang saya terapkan pada diri saya sendiri.
Sedangkan menurut pedler dan Boydell, kemampuan manajemen diri yang dimiliki oleh setiap individu berbeda dalam melakukan manajemen diri. Mereka berpendapat ada 4 aspek yang mampu menjadikaan manajemen diri yang baik, yaitu :
1. Kesehatan
Kesehatan kondissi fisik dalam psikis dapat mempengaruhi seseorang dalam mengarahkan aktifitas kehidupan kesehatan fisik menjadi modal utama untuk melakukan aktifitas, sedangkan kegiatan psikis menciptakan kondisi mental yang stabil.
2. Keterampilan dan keahlian
Keterampilan yang dimiliki menggambarkan kualitas individu, ada berbagai macaam keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan, seberapa jauh kesadaran individu tentang hal ini akan menentukan seberapa jauh individu menyusun rencaana untuk kehidupan.
3. Aktivitas
Individu yang mampu mengembangkan aktivitas hidup dengan baik adalah individu yang memiliki kepekaan terhadap berbagai alternatif atau cara pandang yang dimiliki imajinasi moral yang tinggi
4. Identitas
Seberapa jauh pengetahuaan, pengalaman, dan penilaian individu terhadap diri kan mempengaruhi cara individu tersebut bertindak. Pengetahuan tentang identitas diri merupakan kunci manajemen diri. Pemahaman dimulai da tahap kesadaran individu akan kelebihan dan kekurangan yaang dimiliki.
Manfaat Manajemen diri
Kita dapat menciptakan realitas kehidupaan sesuai dengan misi dan hidup dengan menerapkan Manajeemen diri. Penerapan Manajemen diri baik dalam kehidupan akan membuat seseorang menikmati proses hidup dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan adanya tulisan ini diharapkan pembaca dapat termotivasi dalam memperbaiki kualitas diri sendiri dengan cara mengimplementasikan manajemen diri sendiri di dalam diri para individu. Sebagaimana firman Allah, dalam surah Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Jika kita mau berangan-angan mengenai ayat diatas, maka kita sebagai manusia mengemban tugas sebagai kholifah, yang notabanenya harus dapat mengelola segala sesuatu yang ada di alam ini dengan baik. Ayat Al-Quran daitas sengat sesuai dengan fitrah manusia sebagai manager di muka bumi. Dengan adanya ayat diatas, maka harusnya manusia menggunakan akalnya untuk merealisasikan apa yang telah di rencanakan oleh Allah yang dituangkan dalam ayat diatas.
Sebagai khalifah tentu saja manusia harus dapat mengatur dirinya sendiri sebelum mengatur orang lain. Dalam mengatur diri sendiri, tentu banyak hambatan yang akan dilalui oleh seorang manager. Jika dapat mengalahkan diri sendiri, maka sudah dapat dipastikan bahwasanya individu tersebut lolos dalam proses manajemen diri, dan siap dalam memanajemen hal yang lebih besar. Semua hal butuh proses, dan tidak ada yang instan. Jika ingin menjadi pemimpin untuk orang banyak, maka mulailah jadi pemimpin untuk dirimu sendiri.
